Di dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Menengah, disebutkan bahwa kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur.
Pramuka dari sisi pendidikan
Pramuka telah menjadi jenis pendidikan yang tersistem dan terpola serta dapat dipertanggungjawabkan. Sebagai sebuah pendidikan, kepramukaan memiliki aturan, sistem, tujuan, acuan, proses, evaluasi, metode, teknik, dan cara-cara yang praktis untuk dan oleh para pramuka, pembina, maupun pelatih.
Pendidikan kepramukaan ialah proses pendidikan yang dapat melengkapi pendidikan di lingkungan satuan pendidikan ataupun lingkungan keluarga. Oleh karena itu, kepramukaan biasanya dikemas dalam bentuk kegiatan yang menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, serta praktis.
Kegiatan kepramukaan yang bisa dilakukan di alam terbuka dengan menerapkan prinsip dasar kepramukaan dan metode pendidikan kepramukaan. Kegiatan kepramukaan menerapkan pendidikan kepada para pramuka, seperti pendidikan karakter dan pembentukan watak.
Pramuka dari sisi metode
Metode kepramukaan pada hakekatnya tidak dapat dilepaskan dari prinsip dasar kepramukaan. Keterkaitan itu terletak pada pelaksanaan kode kehormatan. Metode kepramukaan sebagai suatu sistem terdiri atas unsur-unsur yang merupakan sub sistem kompleks dan mempunyai hubungan satu dengan lainnya, yang tiap unsurnya mempunyai fungsi pendidikan yang spesifik dan saling bersinergi tercapainya tujuan.
Oleh karena itu, sebagai sebuah metode tentunya kepramukaan memiliki ada prosedur, unsur, strategi, dan teknik untuk menjalankannya. Metode dalam kepramukaan memiliki ciri khas, yakni PDK (Pendidikan Dasar Kepramukaan) dan MK (Metode Kepramukaan)
Pramuka dari sisi gerakan
Awal mulanya pramuka adalah sebuah gerakan kepanduan. Gerakan kepanduan di dunia internasional dicetuskan oleh seorang anggota angkatan darat Inggris yang bernama Robert Baden-Powell.
Ia menulis buku yang berjudul Scouting For Boys pada tahun 1906-1907. Buku ini memiliki isi yang sangat menarik bagi remaja, yakni melatih keterampilan dan ketangkasan, mengajarkan cara bertahan hidup, hingga pengembangan dasar-dasar moral untuk para remaja.
Dari sisi gerakan, kepramukaan mempunyai organisasi yang menggerakkan keberlangsungan pendidikan pramuka secara sistematis dan berjenjang. Untuk melaksanakan visi Gerakan tersebut, di tiap negara dibentuk lembaga pelaksananya. Di Indonesia, lembaga pelaksana kepramukaan diserahkan ke kwartir oleh negara untuk menjalankannya.
Baik pendidikan, metode, maupun gerakan semuanya saling berkaitan untuk mewujudkan visi kepramukaan. Visi kepramukaan tidak dapat dicapai hanya dengan teori saja. Oleh karena itu, mari terlibat aktif di dalam kegiatan kepramukaan di sekolah.
Pengelola Web Direktorat SMP